07042013
“cerita ini di
ambil dari angan angan keinginan untuk nulis, nggak tau topiknya apa , yang
jelas pingin bikin cerpen gitu sih intinya ....”
Yuuukkk
mariii.....
Dika,
gadis berkulit putih dan berambut panjang, ia mengambil jurusan ekonomi di
salah satu perguruan tinggi negeri di durabaya. Meskipun dia bukan orang asli
surabaya, tapi dika sangat mudah sekali beradaptasi di kota itu .
Hari
demi hari dika lalui di kota itu , tak terasa baru kemarin dia memasuki
universitas ini , dan tak terasa juga mulai besok pagi , dika sudah memasuki
semester 6. Dika pun mulai sangat sibuk bolak balik perpustakaan untuk memilih
memilih topik skripsi dan mencari gambaran gambaran skripsi tentang jurusan
yang dika ambil. Dia pun menarik contoh skripsi yang ada di rak paling atas
perpustakaan kampus, dan ups....akhirnya salah satu contoh skripsi pun
menjatuhi kepala seorang pemuda yang sedang asik membaca di perpustakaan itu.
“aduh...” teriak pemuda yang bermuka arab berkulit sawo matang dan berhidung
mancung itu. Dika pun langsung menghampiri suara itu . “mmm...maaf mas, saya
tidak sengaja , gimana mas ? masih sakit ya ? “ tanya dika dengan gelagapan.
“ya sakit lah mbak , skripsi segitu tebalnya mengenai kepla saya “ jawab pemuda
itu kesal . lalu pemuda itu meninggalkan dika dan keluar dari perpustakaan
kampus. Dika pun masih penasaran , dalam hatinya terus bertanya tanya “ ada ya,
cowok sensi gitu, aku kan tadi sudah minta maaf , ahh...sudahlah ..anak
kampus sini kan memang seperti itu “.
Gumam dika sambil meletakkan kembali buku yang dia jatuhkan tadi.
Haripun
sudah semakin sore , dika pun kembali ke kos setelah mencatat beberapa bahan
dan beberapa ide yang dia dapatkan di perpustakaan tadi . di pertengahan jalan
menuju ke kos, dika bertemu dengan pemuda yang dia temui di perpustakaan tadi .
dia melihat pemuda itu sedang berjualan gorengan di deket masjid yang tak jauh
dari kosan dika. Dika pun menghampiri pemuda itu . lalu tanpa malu-malu pemuda
itu menyapa dika . “ silahkan mbak , mau beli berapa mbak ? eh ...kamu mbak
mbak yang tadi di perpustakaan kan ?.” lanjut pemuda itu sambil mengamati dika
dengan serius . “ emmm...iya mas, sekali lagi saya minta maaf ya mas, saya
benar-benar tidak sengaja” jelas dika dengan muka bersalah . “ iya mbak , tidak
apa apa , maaf tadi saya sedikit sewot, soalnya saya lagi sakit kepala tadi “
jelas pemuda itu . “ooh...iya mas, sama sama, oh iya , saya beli gorengan 5000
ya mas, tidak usah pakai tahu saja ya? “ pinta dika . “iya mbak. “ jawab pemuda
itu dengan ramah .
Dalam
pejalanan menuju ke kos, dika pun terheran heran dengan pemuda itu. Dika heran
karena kebanyakan orang yang kuliah di kampus itu adalah orang orang elit,
orang orangnya lebih mengutamakan gengsi. Pemuda itu beda banget pas pertama
kali dika ketemu, pas dia menjatuhkan contoh skripsi di atas kepala pemuda itu.
Dika pikir pemuda itu sama aja dengan anak anak kampus itu , tapi ternyata beda
banget, itu yang membuat dika penasaran dan salut dengan sifatnya.
Sesampai
di kamar kos, dika kembali berfikir tentang judul skripsi apa yang akan dia
ambil nantinya, karena berbagai contoh contoh gambaran skripsi yang dika ambil
di perpustakaan tadi belum membuat dika yakin akan judul itu. Hari yang
berjalan terlalu cepat membuat dika semakin bingung. Dia belum menemukan judul
yang pas untuk skripsinya .
Dan
pagipun akhirnya datang dengan cepat. Suara kokok ayam tetangga kos tempat ia
tinggal membuat ia bangun lebih cepat dari biasanya . ia pun bergegas berangkat
ke kampus dan langsung menuju perpustakaan . sebelum masuk ke perpustakaan ,
dika melihat pemuda itu sedang duduk di bangku panjang belakang perpustakaan
sambil membaca buku. Dika pun memberanikan diri untuk menghampiri pemuda itu .
tetapi di pertengahan langkahnya menuju ke pemudi itu , tiba-tiba dika membalikkan
badan dan kembali ke perpustakaan untuk mencari data data yang dia perlukan
untuk skripsinya nanti. Dia pun kembali mengobrak-abrik buku buku di
perpustakaaan demi menemukan gambaran skripsi yang pas di hatinya. Setelah 3
jam dia mengobrak abrik buku buku di perpustakaan, akhirnya dika merasa lapar
dan ia pun meninggalkan perpustakaan untuk mencari makanan di kantin kampus. Saat
dika berjalan keluar ruanagn perpustakaan, dika melihat pemuda itu masih duduk
dan asik menbaca di tempat yang dika lihat saat dika mau masuk perpustakaan
tadi pagi . Dika pun penasaran dan ia menghampiri pemuda itu , dika pun berdiri
agak lama sambil memandangi pemuda itu. Dika bingung bagaimana caranya menyapa
pemuda itu , karena pemuda itu sedang asik membaca . lalu beberapa waktu
kemudian , pemuda itu menileh ke arah dika . “eh ....mbak nya yang kemaren ,
ada apa mbak ? mau beli gorengan ya mbak ? maaf tapi saya jualan gorengannya
kalau pulang kuliah mbak.” Jelas pemuda itu dengan polos. “hmmm.....oh...gitu
ya mas, saya heran saja , saya lihat mas dari tadi pagi duduk di situ betang
banget, mau ada ulangan ya mas ?”. jawab dika dengan basa basi. Lalu mereka pun
berbincang bincang di kursi panjang belakang ruangan perpustakaan dan saling
berkenalan satu sama lain. “mas , kalau boleh tau, namanya siapa ya ? “ tanya
dika . “ saya wahyu dari solo mbak. “ jawab pemuda itu dengan lugu. “oh...mas
wahyu dari solo ya ? saya kira dari arab , habis mukanya arab arab gitu sih. “
celoteh dika dengan bercanda.
“aaah...mbak bisa saja sih, oh iya, jangan panggil mas lagi dong, kan
sudah kenal sekarang , panggil wahyu saja ya ? oh iya mbak namanya siapa ? “ .
tanya wahyu dengan lugu. “ saya dika dari riau”. Jawab dika. “ooh....dika asli
riau ya? Di sini tinggal sama siapa?” tanya wahyu. “saya ini campuran kok ,
ayah saya riau, ibu saya semarang, saya di surabaya ini ngekos, wahyu sendiri
tinggal sama siapa di sini?” tanya dika lagi. “saya kos sama ibu saya” jawab
wahyu. Akhirnya mereka saling bercerita satu sama lain . dan ternyata buku yang
di baca wahyu tadi adalah buku resep masakan . wahyu merupaka anak yang tidak
mampu. Dia masuk di universitas ini karena beasiswa karena dia termasuk murid
terpandai di sekolahnya dulu . ia pun nekad melanjutkan kuliah demi kehidupan
yang lebih baik, supaya nantinya dia bisa membahagiakan ibu nya yang telah
bekerja sebagai tukang kuli masak di deket kos wahyu, sementara wahyu setelah
kuliah selesai dan di hari libur, dia jualan gorengan keliling buat bayar kos
dan makan sehari hari. Mendengar cerita tersebut , dika merasa terharu .
ternyata di lingkungan kampus yang elit ini masih ada mahasiswanya yang tidak
gengsi, tidak sombong dan apa adanya . dika pun semakin salut dengan
perjuanagan wahyu. Kemudian terlintas di benak dika . dika sudah mendapatkan
ide tentang skripsi apa yang akan di tulis nya nanti. Ia rupanya terispirasi
oleh kisah wahyu , mahasiswa akuntansi yang bertahan hidup demi menyelesaikan
kuliahnya . dan wahyu pun siap membantu dika dengan di mintai keterangn
keterangan tentang skripsinya . dan akhirnya dika bisa menemukan judul skripsi
yang pas di hati . *****
------TAMAT------