Akhir akhir ini aku kok agak
gimana gitu soal kata kata itu, rasanya pingin ngamuk ngamuk kalau dengar kayak
gitu. Yah..kenapa ya, akunya yang lagi sensi atau gimana ini juga nggak tau.
Gara gara orang yang suka ngatur aku, aku jadi muak banget sama aturan. Mbuh
lah, entah mengapa. Mungkin aku nulis kayak gini, ada beberapa yang menilai aku
ini egois atau berani melawan orang. Nggak gitu juga sih maksudnya, Cuma
shating aja. Gimana kalau kalian juga di atur atur dalam kehidupan kalian,
padahal kalian sudah tau kemana kaki anda harus melangkah. Kadang orang
berpikir, kita nggak banyak omong, bukan berarti kita juga nggak ngerti apa
yang seharusnya kita lakukan kan? Aku pribadi sih, orangnya nggak suka beratur,
tapi bukan berarti aku ini orangnya bertindak semau gue gitu. Bukan gitu, jadi
begini, memang bener juga, pernah baca suatu tulisan, entah siapa aku lupa, dia
bilang gini, “kita
dari kecil udah di atur, ini di atur, itu di atur, masa iya sih kita udah gede,
udah ngerti apa yang seharusnya kita lakukan, tapi masih aja di atur”.
Nah...aku jadi berpikir, kalau di pikir pikir bener juga sih. Kita dari masuk
sekolah udah di atur, guru, bahkan sampai perguruan tinggipun juga di atur,
harus ini lah, kalau nggak lulus ini
nggak bisa ikut wisuda, bla...bla...bla..heyyy STOP it !!! kalau di pikir pikir
capek juga, udah lulus kuliah masih saja di atur, harus gini, eeh...nanti kamu
kerja di sini, atau ikut itu aja, bla...bla...bla....hadeeeh. aku juga baru
sadar kalau merasa di atur atur tuh, akhir akhir ini, apa lagi kadang sodara
juga ikutan rempong. Sodara maksudnya sepupu gitu. Ibu aku aja nggak pernah
ngatur ngatur, sekalinya ngatur juga aku bakalan nggak mau dong. Orang tua
kadang juga merasa paling benar, tapi sebenarnya juga nggak gitu juga. Maaf
lho, bukan nya aku ngajarin untuk nggak nurut sama orang tua, tapi kalau kalian
udah lulus kuliah dan masih di “setir” sama orang tua, ya bagus itu. Tandanya
kamu nurut sama orang tua. Tapi kalau nggak mau di “setir” bukan berarti nggak
nurut sama orang tua lho ya. Kadang orang tua bersikeras nyuruh anaknya ini lah
itu lah, kamu harus masuk ini, kamu harus masuk itu. Tapi ada juga orang tua
yang ngasih kesempatan buat anaknya untuk memilih, sesuai keinginan anak itu.
Tapi sepertinya sangat sedikit, kebanyakan sih, mereka merasa membesarkan jadi
mengharuskan anaknya menuruti keinginannya tanpa memikirkan apakah anak itu
benar benar menyukai atau karena takut sama orang tua??? Sekali lagi, maaf
bukan saya mengajari kalian buat nggak nurut sama orang tua. Ini hanya sebagai
renungan aja sih. Soalnya aku juga mengamati banyak kasus seperti itu, *cieeee
sok jadi pengamat. Ya..alhamdulillah, ibukku nggak ngatur aku untuk ambil
jurusan ini itu dan sebagainya pas mau masuk kuliah. Sebenarnya aku dulu di
suruh masuk pendidikan, tapi aku nggak mau dan aku nolak, karena aku lebih suka
sastra inggris. Tapi akhirnya juga di bolehin. Jadi gini ceritanya, ada anak
yang terlalu nurut, orang tuanya nyuruh masuk polri, tapi anaknya lebih pingin
kuliah, dan nggak di bolehin, jadi anak itu harus nurutin kemauan ortunya buat
masuk polri. Daaan, apa yang terjadi pemirsaaah, ortunya udah ngeluarin jutaan
duit buat bayar anaknya agar isa masuk polri dan akhirnya gagal karena anaknya
kelebihan berat badan lah, matanya minuslah. Akhirnya anaknya harus buang buang
wajtu selama 3 tahun untuk memutuskan dia mau kemana. Nah...singkat ceritanya
sih begitu. Apa kalian paham?? Sepertinya tidak ya, aku juga nggak paham
maksudnya apa. Intinya, sebaiknya orang tua jangan terlalu memaksa anak deh,
kalau begitu caranya, sebenarnya malah membuat merek tertekan, karena dia tidak
bisa berkembang sesuai apa yang mereka inginkan. Bayangkan saja, jika seorang
anak mempunyai cita cita sebagai pemain bola, mungkin bagi sebagian orang berpikir
bahwa ini nantinya nggak bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Tapi Tuhan kan
nggak tidur, DIA nggak pilih pilih kalau bagi nagi rejeki, semua manusia pasti
kebagian, karena DIA maha kaya. Kadang orang tua berpikir, bahwa apa yang di
kehendaki anak belum tentu bisa mencukupi kebutuha keluarganya kelak, misalnya
saja, si anak kepingin jadi penyanyi, ingin jadi penulis, menurut orang awam,
pekerjaan semacam ini mungkin nggak tetap dan nggak bisa mencukupi kehidupannya
kelak. Heeyyyy.....lihat, banyak anak band yang bisa menghidupi keluarganya
kok, penulis juga bisa menjadi tulang punggung. Rejeki udah ada yang ngatur,
jadi jangan khawatir. Biarkan anak berkembang sesuai yang meeka inginkan,
asalkan itu merupakan tindakan yang positif, kenapa tidak. Lagian sekarang juga
bukan zaman nya orang tua ngatur ngatur anak, anak anak sekarang kan lebih
kreatif, mereka tau bakalan kemana. Sekian dulu deh, sharingnya, sekali lagi
maaf kalau ada yang beranggapan kalau aku nyuruh nyuruh buat berani ma orang
tua. Nggak ada maksud kayak gitu kok. Cuma sebagai bahan renungan aja.