Monday, May 12, 2014

#ApaHidupHarusPenuhDenganAturan???



Akhir akhir ini aku kok agak gimana gitu soal kata kata itu, rasanya pingin ngamuk ngamuk kalau dengar kayak gitu. Yah..kenapa ya, akunya yang lagi sensi atau gimana ini juga nggak tau. Gara gara orang yang suka ngatur aku, aku jadi muak banget sama aturan. Mbuh lah, entah mengapa. Mungkin aku nulis kayak gini, ada beberapa yang menilai aku ini egois atau berani melawan orang. Nggak gitu juga sih maksudnya, Cuma shating aja. Gimana kalau kalian juga di atur atur dalam kehidupan kalian, padahal kalian sudah tau kemana kaki anda harus melangkah. Kadang orang berpikir, kita nggak banyak omong, bukan berarti kita juga nggak ngerti apa yang seharusnya kita lakukan kan? Aku pribadi sih, orangnya nggak suka beratur, tapi bukan berarti aku ini orangnya bertindak semau gue gitu. Bukan gitu, jadi begini, memang bener juga, pernah baca suatu tulisan, entah siapa aku lupa, dia bilang gini, “kita dari kecil udah di atur, ini di atur, itu di atur, masa iya sih kita udah gede, udah ngerti apa yang seharusnya kita lakukan, tapi masih aja di atur”. Nah...aku jadi berpikir, kalau di pikir pikir bener juga sih. Kita dari masuk sekolah udah di atur, guru, bahkan sampai perguruan tinggipun juga di atur, harus ini lah, kalau nggak lulus  ini nggak bisa ikut wisuda, bla...bla...bla..heyyy STOP it !!! kalau di pikir pikir capek juga, udah lulus kuliah masih saja di atur, harus gini, eeh...nanti kamu kerja di sini, atau ikut itu aja, bla...bla...bla....hadeeeh. aku juga baru sadar kalau merasa di atur atur tuh, akhir akhir ini, apa lagi kadang sodara juga ikutan rempong. Sodara maksudnya sepupu gitu. Ibu aku aja nggak pernah ngatur ngatur, sekalinya ngatur juga aku bakalan nggak mau dong. Orang tua kadang juga merasa paling benar, tapi sebenarnya juga nggak gitu juga. Maaf lho, bukan nya aku ngajarin untuk nggak nurut sama orang tua, tapi kalau kalian udah lulus kuliah dan masih di “setir” sama orang tua, ya bagus itu. Tandanya kamu nurut sama orang tua. Tapi kalau nggak mau di “setir” bukan berarti nggak nurut sama orang tua lho ya. Kadang orang tua bersikeras nyuruh anaknya ini lah itu lah, kamu harus masuk ini, kamu harus masuk itu. Tapi ada juga orang tua yang ngasih kesempatan buat anaknya untuk memilih, sesuai keinginan anak itu. Tapi sepertinya sangat sedikit, kebanyakan sih, mereka merasa membesarkan jadi mengharuskan anaknya menuruti keinginannya tanpa memikirkan apakah anak itu benar benar menyukai atau karena takut sama orang tua??? Sekali lagi, maaf bukan saya mengajari kalian buat nggak nurut sama orang tua. Ini hanya sebagai renungan aja sih. Soalnya aku juga mengamati banyak kasus seperti itu, *cieeee sok jadi pengamat. Ya..alhamdulillah, ibukku nggak ngatur aku untuk ambil jurusan ini itu dan sebagainya pas mau masuk kuliah. Sebenarnya aku dulu di suruh masuk pendidikan, tapi aku nggak mau dan aku nolak, karena aku lebih suka sastra inggris. Tapi akhirnya juga di bolehin. Jadi gini ceritanya, ada anak yang terlalu nurut, orang tuanya nyuruh masuk polri, tapi anaknya lebih pingin kuliah, dan nggak di bolehin, jadi anak itu harus nurutin kemauan ortunya buat masuk polri. Daaan, apa yang terjadi pemirsaaah, ortunya udah ngeluarin jutaan duit buat bayar anaknya agar isa masuk polri dan akhirnya gagal karena anaknya kelebihan berat badan lah, matanya minuslah. Akhirnya anaknya harus buang buang wajtu selama 3 tahun untuk memutuskan dia mau kemana. Nah...singkat ceritanya sih begitu. Apa kalian paham?? Sepertinya tidak ya, aku juga nggak paham maksudnya apa. Intinya, sebaiknya orang tua jangan terlalu memaksa anak deh, kalau begitu caranya, sebenarnya malah membuat merek tertekan, karena dia tidak bisa berkembang sesuai apa yang mereka inginkan. Bayangkan saja, jika seorang anak mempunyai cita cita sebagai pemain bola, mungkin bagi sebagian orang berpikir bahwa ini nantinya nggak bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Tapi Tuhan kan nggak tidur, DIA nggak pilih pilih kalau bagi nagi rejeki, semua manusia pasti kebagian, karena DIA maha kaya. Kadang orang tua berpikir, bahwa apa yang di kehendaki anak belum tentu bisa mencukupi kebutuha keluarganya kelak, misalnya saja, si anak kepingin jadi penyanyi, ingin jadi penulis, menurut orang awam, pekerjaan semacam ini mungkin nggak tetap dan nggak bisa mencukupi kehidupannya kelak. Heeyyyy.....lihat, banyak anak band yang bisa menghidupi keluarganya kok, penulis juga bisa menjadi tulang punggung. Rejeki udah ada yang ngatur, jadi jangan khawatir. Biarkan anak berkembang sesuai yang meeka inginkan, asalkan itu merupakan tindakan yang positif, kenapa tidak. Lagian sekarang juga bukan zaman nya orang tua ngatur ngatur anak, anak anak sekarang kan lebih kreatif, mereka tau bakalan kemana. Sekian dulu deh, sharingnya, sekali lagi maaf kalau ada yang beranggapan kalau aku nyuruh nyuruh buat berani ma orang tua. Nggak ada maksud kayak gitu kok. Cuma sebagai bahan renungan aja.