Bener
bener nggak nyangka kalau ibunya temenku sudah tiada secepat itu. Tapi umur,
rejeki dan jodoh hanyalah Tuhan yang tau. Sebut saja namanya ibu mawar(nama
samaran), dia adalah sosok yang baeik dan ramah. Sudah lama banget aku
mengenalnya, bahkan dia sudah aku anggap seperti tante ku. Dia adalah ibunda
dari temanku, teman masa kecil ku, tapi antara aku dan temanku jarang banget
komunikasi, jadi kelihatannya hubungan kita agak renggang, walau begitu aku
nggak pernah sedikitpun ngelupain dia. Nggak peduli dia mau berubah, yang
penting, aku masih menganggap ibunya temenku masih seperti dulu, masih seperti
saat aku dan teman ku masih kecil dan tiap aku main ke rumahnya ibu dan ayahnya
selalu menyuruhku untuk makan di sana. Sampai pada akhirnya aku jarang banget
ketemu dengan ibu mawar karena aku juga jarang keluar rumah, tapi ibuku kadang
masih sering maen kerumah ibu mawar dan bercerita cerita bagaimana kesibukan
aku dan teman ku walaupun kita jarang bertemu.
Singkat
cerita beberapa hari yang lalu beliau sakit dan masuk rumah sakit. Aku dan
ibuku pun nggak tau kalau nggak di kasih tau oleh tetangga yang bekerja sebagai
OB di salah satu RS di kota ku. Yah sempat kaget, biasanya ibu mawar nggak
pernah sakit sampai segitu, paling hanya sekedar demam. Sore itu aku dan ibuku
menjenguk ibu mawar di rumah sakit, aku cari cari di bagian informasi, ternyata
ibu mawar berada di ICCU. Perlahan lahan kami melangkah menuju ruang ICCU,
rasanya jadi keinget almarhum ayah kalau ke ICCU. Saat masuk ke ruang ICCU, ibu
mawar sudah tidak sadar. Beliau sudah terbaring lemah. Tak kuasa aku melihat
ibu mawar, rasanya nggak tega melihat orang di balut pakai selang di hidungnya.
Aku juga ketemu sama temenku, dia mungkin perasaannya sedang campur aduk, tapi
dia mencoba untuk tegar. Ku salami dia, aku hampir aja meneteskan air mata karena
nggak tega liat ibu mawar seperti itu.
Hari
besoknya sabtu pagi sekitar pukul 8, aku ketemu temenku di rumahnya, dan ku
tanyakan keadaan ibu mawar. Dia bilang sudah ada kemajuan, akum lega
mendengarnya. Tapi Tuhan berkehendak lain, sore sekitar pukul 14.30, aku denger
kabar dari tetangga, kalau ibu mawar meninggal. Innalillahi wainnailaihi roji’un,
nggak nyangka ibu mawar pergi secepat itu. Dan setiap taun kami, (aku, ibuku,
ibu mawar dan temenku ) selalu berangkat sholat idul fitri bersama sama, tapi
taun kemaren kamu nggak bareng, Ya Allah, nggak nyangka banget ternyata idul
fitri setaun yang lalu aku terakhir bareng ibu mawar. Rasanya nggak percaya,
tiap lewat rumahnya selalu ingat , ibu mawar sedang membuka pintu, kadang dia
duduk sambil menunggu toko. Kadang dia lewat samping rumah kalau mau beli
sayur, kadang ketemu ibu mawar sambil di boncengin sama pak mawar. Nggak tau
akan seperti apa hubungan nya antara aku sama temanku setelah ibu mawar pergi,
karena ibu mawar selalu berusaha untuk agar aku dan temenku bertemu walau hanya
sebentar. Akun hanya berharap, temanku nggak berubah, tetep jadi dia yang dulu
walaupun kita jarang ketemu. Walaupun dia sudah berubah, tapi aku masih anggap
ibu mawar seperti dulu. Saat saat mekayat pun aku berusaha nemenin temenku,
walaupun aku nggak bisa bantu apa apa, setidaknya aku bisa nemenin temanku saat
ibunya pergi. Selamat jalan ibu mawar.
#sekian
sharing ku, rasanya seperti nggak percaya, apa boleh buat, umur manusia hanya
Tuhan yang tau.