Monday, April 28, 2014

Sajak Tentang Amarah



 Amarah à Aku Marah
Amarah pada siapa??
Dan mengapa Amarah??
Seseorang tak memahamimu??
Seseorang tak tau maksudmu??
Atau Seseorang menyakitimu??

Amarah...
Dia bisa muncul kapan saja
Dia bisa muncul di mana saja
Kadang bisa mendadak
Kadang bisa Karena seseorang
Entahlah....

Amarah...
Kadang seperti lagunya Bcl
Ku ingin marah...
Melampiaskan...
Tapi ku hanyalah...
Sendiri di sini...
Ingin ku tunjukan...
Pada siapa saja yang ada..
Bahwa hatuku kecewa...

Antara Aku, Kamu dan Air mancur Monas



Tak terasa, sudah beberapa Tahun kita nggak ketemu. Komunikasi pun juga nggak ada. Entah apa yang membuat kita menjadi seperti ini. Andai saja sebelum kamu pergi, ada sepatah kata di antara kita. Mungkin kita masih berteman di facebook. Hanya saja kita saling gengsi untuk menyapa lebih dulu.  Sejak terakhir kelulusan SMA, mungkin saat itu juga aku melihatmu. Aku hanya mencari tahu tentang apa yang akan kamu impikan setelah lulus SMA. Ternyata kamu juga memutuskan untuk melanjutkan study keluar kota. Saat itu aku juga memutuskan untuk keluar kota. Tapi sayang, komunikasi di antara kita sudah mati. Walaupun hubungan kita sudah tak seperti dulu, aku harap kita masih bisa berkomunikasi. Tapi sejak dulu kamu memang egois. Tapi ya sudahlah, masa lalu biarlah menjadi kenangan. Walaupun begitu, kamu pernah mengisi hari hari ku dan mengajariku tentang banyak hal.
Sejak aku memasuki kuliah di semester kedua, aku mulai sibuk menjadi partimer, kota ini sangat cocok untuk menuntut ilmu dan mendapatkan penghasilan tambahan. Aku mulai nyaman dengan kota ini. Walaupun aku tergolong pendatang baru di kota ini, tapi aku cukup cepat beradaptasi. Awalnya aku berfikir kalau aku nggak bakalan betah di kota ini. Tapi teman teman lah yang membuatku selalu merasa nyaman. Aku sekamar dengan seorang yang juga berasal dari kota Solo, hanya saja kita berasal dari desa yang berbeda. Kosan di daerah kampus juga banyak anak anak Solo yang merantau. Kita sama sama cari ilmu dan cari pengalaman. Kita juga saling bertukar info agar kita tatap saling berkomunikasi walaupun kita mengambil Jurusan kuliah yang berbeda. Hari demi hari kita lalui bersama sama, kita selalu menjaga komunikasi agar kita tidak saling melupakan satu sama lain ketika kita mendapatkan teman baru. Aku yang sehari harinya sibuk dengan rutinitas kuliah dan kerja paruh waktu, tak membuat hubunganku dengan mereka jauh. Walaupun begitu, kita masih sering Bbm-an saat waktu luang.
Kesibukan semakin bertambah saat aku mulai memasuki semester 7. Aku mulai di sibukkan dengan Skripsi. Tapi aku nggak pantang menyerah, Walaupun sibuk Skripsi, Aku masih tetap kerja sampingan seperti biasa. Saat itu di tempat kerjaku sedang ada angkatan baru dan sementara itu Bos ku sedang keluar kota ada urusan, Berhubung aku sudah lama kerja di situ dan Bos memintaku untuk menggantikannya dalam menyeleksi karyawan baru. Akhirnya aku menggantikan Posisi Bos dan mencari orang yang berbakat di bidang Desain Grafis. Setelah beberapa orang aku seleksi, hanya 1 orang yang masuk kriteria. Kebetulan Bos hanya mencari 1 orang Desain Grafis baru, Namanya Anton, Dia orangnya ramah dan cerdas. Aku juga sering bertanya pada Anton. Kebetulan skripsi ku juga Berhubungan dengan Desain Grafis, Jadi aku bisa sekalian bertanya banyak hal yang aku tidak tahu. Sejak itu Aku dan Anton menjadi semakin dekat. Kita sering makan bareng dan bertukar pengalaman. Anton Tinggal di Jakarta, Jadi dia tidak memutuskan untuk Kost. Jakarta Bandung hanya di tempuh kurang lebih 2-3 Jam. Lama kelamaan hubungan kita semakin dekat, Jika aku belum sampai di kantor, Anton selalu Bbm, “Lisa, kamu di mana? Kok belum sampai kantor, hati hati di jalan ya”, Begitulah pesan singkat darinya ketika aku belum juga sampai di kantor. kadang aku bertanya dalam hati, “Anton baik banget, perhatian lagi”. Aku nggak tau perasaan apa ini. apa aku jatuh cinta pada anton?, Atau Anton memang selalu bersikap begitu kepada semua orang ?Ah...sudahlah, dia kan partner kerjaku”. Akhirnya aku nggak sadar kalau ternyata angkotnya sudah beberapa meter melewati tempat kerjaku, Akhirnya akupun turun dan berjalan mundur menuju kantor dengan jalan kaki, karena angkot yang ku naiki kelewat tak jauh dari kantor. Dari kejauhan aku lihat Anton mondar mandir nggak karuan, setelah melihatku dari jauh, Dia langsung menghampiriku dan berkata, “ Lisa, kamu nggak papa kan? Kok jam segini baru sampai? Aku khawtir sama kamu Lis,” melihat mimik muka Anton seperti itu aku menjawab dengan terbata-bata, “hmm.....aku nggak papa kok Ton, tadi aku ada bimbingan Dosen dan aku nunggu lama banget, jadinya aku Telat deh sampai kantor”. Mimik muka Anton pun mendadak berubah menjadi senang, “Oh...syukur deh Lis, oiya, nanti kita makan siang bareng yuk? Ada yang ingin aku tanyain ke kamu”. Dengan penuh rasa penasaran aku langsung bertanya lagi pada Anton, “emangnya kamu mau tanya apa Ton, kok kayaknya serius”. Sambil berjalan ke meja kerjanya, Anton menjawab. “iya Lis, kali ini serius banget”. Mendengar kata kata Anton aku kaget dan berfikir, Apa jangan jangan Anton mau menyatakan perasaannya padaku ya?. Dan Hari itu kerjaku nggak konsen, tiap detik lihat jam dan berharap Jam lebih cepat menunjukan waktu Jam makan siang. Tak lama kemudian, Jam makan siangpun tiba, seperti biasa Anton hanya mengirimkan pesan singkat dan bertemu di tempat biasa. Akupun penasaran ingin tau hal tersebut. Saat kami selesai makan siang, Aku pun langsung bertanya pada Anton, “Oh iya, emangnya kamu mau tanya apa ton?, kemudian dengan muka sumringah Anton pun menjawab, “Begini Lis, Aku hari ini bahagia banget, Aku baru beli cincin buat melamar pacarku, rasanya nggak percaya kalau aku bener bener melamar dia, aku mimpi nggak sih Lis?, mendengar perkataan Anton, hatiku hancur banget. Aku selama ini nggak tahu kalau Anton ternyata punya Pacar, dan hari ini aku baru sadar kalau aku jatuh cinta pada Anton. Oh...Tuhan, Aku sungguh jatuh cinta padanya. Sambil minum es jeruk yang masih tersisa dan aku sesekali melirik Anton yang raut
wajahnya sedang sumringah sambil memandangi cincin yang akan di berikan kepada kekasihnya. Kemudian aku memberikan ucapan selamat pada Anton, “ Wah...ternyata kalian sudah serius ya?, Selamat ya Ton, Aku ikut senang mendengarnya. Jadi kapan kamu akan melamarnya?. Dengan raut wajah yang masih terlihat bahagia, Ia pun menjawab,”Besok lusa Lis, aku akan datang ke rumah orang tuanya. Doain semuanya lancar ya lis?. Dengan Hati yang hancur, aku harus mendukung temanku dan sisi lain aku merasa kehilangan Dia. Tapi aku nggak boleh egois. Anton memang laki laki yang baik. Beruntung sekali perempuan yang di jadikan teman hidupnya. Seiring berjalannya waktu, akhirnya skripsiku pun selesai dan menanti sidang pendadaran berikutnya. Aku ingin sekali, Saat aku pendadaran, Anton datang ke kampus. Aku akhirnya meminta Anton datang sekaligus berterima kasih atas bantuannya dalam membantu mengerjakan Skripsi yang aku tidak tahu. Anton menyanggupi Untuk datang. Aku senang sekali. Kali ini aku hanya ingin menghabiskan dengan orang yang aku cintai, walaupun dia tidak tahu perasaanku. Setelah pendadaranku selesai, Anton datang padaku dan mengucapkan selamat. Aku sangat senang akan hal itu, seseorang yang aku sayang turut hadir dalam kebahagiaanku saat lulus pendadaran. Dan hari itu juga, Anton mengajakku jalan jalan ke Monas. Kami pun jalan jalan ke Monas karena saat itu sedang ada Pameran Desain Interior di dekat Monas. Aku senang sekali, bisa jalan jalan bersama seseorang yang aku sayang. Kami mengelilingi Monas, Anton sangat bahagia dan banyak bercerita tentang kekasihnya. Aku hanya mendengar ceritanya, Di sisi lain hatiku hancur banget mendengarnya, tapi biarlah air mancur monas di samping Aku dan anton duduk, menjadi saksi, Aku duduk bersama seseorang yang aku sayang. Menghabiskan waktu bersamanya. Hanya Tuhan yang tau perasaanku saat itu. Air mancur monas yang mwakili perasaanku saat itu, Hancur saat mengingatmu dan ini akan menjadi hari terakhir Aku dan Anton pergi bersama karena Lusa dia sudah melabuhkan hatinya kepada orang lain. Dalam hati aku berkata, “Terima kasih untuk hari ini, Seharian aku menghabiskan waktu bersama mu, Ingin rasanya aku mengatakan kalau aku sebenarnya sayang padamu, terima kasih Anton, Telah mengisi hari hariku”.
*****