Tak
terasa, sudah beberapa Tahun kita nggak ketemu. Komunikasi pun juga nggak ada.
Entah apa yang membuat kita menjadi seperti ini. Andai saja sebelum kamu pergi,
ada sepatah kata di antara kita. Mungkin kita masih berteman di facebook. Hanya
saja kita saling gengsi untuk menyapa lebih dulu. Sejak terakhir kelulusan SMA, mungkin saat itu
juga aku melihatmu. Aku hanya mencari tahu tentang apa yang akan kamu impikan
setelah lulus SMA. Ternyata kamu juga memutuskan untuk melanjutkan study keluar
kota. Saat itu aku juga memutuskan untuk keluar kota. Tapi sayang, komunikasi
di antara kita sudah mati. Walaupun hubungan kita sudah tak seperti dulu, aku
harap kita masih bisa berkomunikasi. Tapi sejak dulu kamu memang egois. Tapi ya
sudahlah, masa lalu biarlah menjadi kenangan. Walaupun begitu, kamu pernah
mengisi hari hari ku dan mengajariku tentang banyak hal.
Sejak
aku memasuki kuliah di semester kedua, aku mulai sibuk menjadi partimer, kota
ini sangat cocok untuk menuntut ilmu dan mendapatkan penghasilan tambahan. Aku
mulai nyaman dengan kota ini. Walaupun aku tergolong pendatang baru di kota
ini, tapi aku cukup cepat beradaptasi. Awalnya aku berfikir kalau aku nggak
bakalan betah di kota ini. Tapi teman teman lah yang membuatku selalu merasa
nyaman. Aku sekamar dengan seorang yang juga berasal dari kota Solo, hanya saja
kita berasal dari desa yang berbeda. Kosan di daerah kampus juga banyak anak
anak Solo yang merantau. Kita sama sama cari ilmu dan cari pengalaman. Kita
juga saling bertukar info agar kita tatap saling berkomunikasi walaupun kita
mengambil Jurusan kuliah yang berbeda. Hari demi hari kita lalui bersama sama,
kita selalu menjaga komunikasi agar kita tidak saling melupakan satu sama lain
ketika kita mendapatkan teman baru. Aku yang sehari harinya sibuk dengan
rutinitas kuliah dan kerja paruh waktu, tak membuat hubunganku dengan mereka
jauh. Walaupun begitu, kita masih sering Bbm-an saat waktu luang.
Kesibukan
semakin bertambah saat aku mulai memasuki semester 7. Aku mulai di sibukkan
dengan Skripsi. Tapi aku nggak pantang menyerah, Walaupun sibuk Skripsi, Aku
masih tetap kerja sampingan seperti biasa. Saat itu di tempat kerjaku sedang
ada angkatan baru dan sementara itu Bos ku sedang keluar kota ada urusan,
Berhubung aku sudah lama kerja di situ dan Bos memintaku untuk menggantikannya
dalam menyeleksi karyawan baru. Akhirnya aku menggantikan Posisi Bos dan
mencari orang yang berbakat di bidang Desain Grafis. Setelah beberapa orang aku
seleksi, hanya 1 orang yang masuk kriteria. Kebetulan Bos hanya mencari 1 orang
Desain Grafis baru, Namanya Anton, Dia orangnya ramah dan cerdas. Aku juga
sering bertanya pada Anton. Kebetulan skripsi ku juga Berhubungan dengan Desain
Grafis, Jadi aku bisa sekalian bertanya banyak hal yang aku tidak tahu. Sejak
itu Aku dan Anton menjadi semakin dekat. Kita sering makan bareng dan bertukar
pengalaman. Anton Tinggal di Jakarta, Jadi dia tidak memutuskan untuk Kost.
Jakarta Bandung hanya di tempuh kurang lebih 2-3 Jam. Lama kelamaan hubungan
kita semakin dekat, Jika aku belum sampai di kantor, Anton selalu Bbm, “Lisa, kamu di mana? Kok belum sampai kantor,
hati hati di jalan ya”, Begitulah pesan singkat darinya ketika aku belum
juga sampai di kantor. kadang aku bertanya dalam hati, “Anton baik banget, perhatian lagi”. Aku nggak tau perasaan apa ini. apa aku jatuh cinta pada anton?, Atau Anton
memang selalu bersikap begitu kepada semua orang ?Ah...sudahlah, dia kan
partner kerjaku”. Akhirnya aku nggak sadar kalau ternyata angkotnya sudah
beberapa meter melewati tempat kerjaku, Akhirnya akupun turun dan berjalan
mundur menuju kantor dengan jalan kaki, karena angkot yang ku naiki kelewat tak
jauh dari kantor. Dari kejauhan aku lihat Anton mondar mandir nggak karuan,
setelah melihatku dari jauh, Dia langsung menghampiriku dan berkata, “ Lisa, kamu nggak papa kan? Kok jam segini
baru sampai? Aku khawtir sama kamu Lis,” melihat mimik muka Anton seperti
itu aku menjawab dengan terbata-bata, “hmm.....aku
nggak papa kok Ton, tadi aku ada bimbingan Dosen dan aku nunggu lama banget,
jadinya aku Telat deh sampai kantor”. Mimik muka Anton pun mendadak berubah
menjadi senang, “Oh...syukur deh Lis,
oiya, nanti kita makan siang bareng yuk? Ada yang ingin aku tanyain ke kamu”.
Dengan penuh rasa penasaran aku langsung bertanya lagi pada Anton, “emangnya kamu mau tanya apa Ton, kok
kayaknya serius”. Sambil berjalan ke meja kerjanya, Anton menjawab. “iya Lis, kali ini serius banget”. Mendengar
kata kata Anton aku kaget dan berfikir, Apa jangan jangan Anton mau menyatakan
perasaannya padaku ya?. Dan Hari itu kerjaku nggak konsen, tiap detik lihat jam
dan berharap Jam lebih cepat menunjukan waktu Jam makan siang. Tak lama
kemudian, Jam makan siangpun tiba, seperti biasa Anton hanya mengirimkan pesan
singkat dan bertemu di tempat biasa. Akupun penasaran ingin tau hal tersebut.
Saat kami selesai makan siang, Aku pun langsung bertanya pada Anton, “Oh iya, emangnya kamu mau tanya apa ton?,
kemudian dengan muka sumringah Anton pun menjawab, “Begini Lis, Aku hari ini bahagia banget, Aku baru beli cincin buat
melamar pacarku, rasanya nggak percaya kalau aku bener bener melamar dia, aku
mimpi nggak sih Lis?, mendengar perkataan Anton, hatiku hancur banget. Aku
selama ini nggak tahu kalau Anton ternyata punya Pacar, dan hari ini aku baru
sadar kalau aku jatuh cinta pada Anton. Oh...Tuhan, Aku sungguh jatuh cinta
padanya. Sambil minum es jeruk yang masih tersisa dan aku sesekali melirik
Anton yang raut
wajahnya sedang sumringah sambil memandangi cincin yang akan di berikan kepada
kekasihnya. Kemudian aku memberikan ucapan selamat pada Anton, “ Wah...ternyata kalian sudah serius ya?,
Selamat ya Ton, Aku ikut senang mendengarnya. Jadi kapan kamu akan melamarnya?.
Dengan raut wajah yang masih terlihat bahagia, Ia pun menjawab,”Besok lusa Lis, aku akan datang ke rumah
orang tuanya. Doain semuanya lancar ya lis?. Dengan Hati yang hancur, aku
harus mendukung temanku dan sisi lain aku merasa kehilangan Dia. Tapi aku nggak
boleh egois. Anton memang laki laki yang baik. Beruntung sekali perempuan yang
di jadikan teman hidupnya. Seiring berjalannya waktu, akhirnya skripsiku pun
selesai dan menanti sidang pendadaran berikutnya. Aku ingin sekali, Saat aku
pendadaran, Anton datang ke kampus. Aku akhirnya meminta Anton datang sekaligus
berterima kasih atas bantuannya dalam membantu mengerjakan Skripsi yang aku
tidak tahu. Anton menyanggupi Untuk datang. Aku senang sekali. Kali ini aku
hanya ingin menghabiskan dengan orang yang aku cintai, walaupun dia tidak tahu
perasaanku. Setelah pendadaranku selesai, Anton datang padaku dan mengucapkan
selamat. Aku sangat senang akan hal itu, seseorang yang aku sayang turut hadir
dalam kebahagiaanku saat lulus pendadaran. Dan hari itu juga, Anton mengajakku
jalan jalan ke Monas. Kami pun jalan jalan ke Monas karena saat itu sedang ada
Pameran Desain Interior di dekat Monas. Aku senang sekali, bisa jalan jalan
bersama seseorang yang aku sayang. Kami mengelilingi Monas, Anton sangat
bahagia dan banyak bercerita tentang kekasihnya. Aku hanya mendengar ceritanya,
Di sisi lain hatiku hancur banget mendengarnya, tapi biarlah air mancur monas
di samping Aku dan anton duduk, menjadi saksi, Aku duduk bersama seseorang yang
aku sayang. Menghabiskan waktu bersamanya. Hanya Tuhan yang tau perasaanku saat
itu. Air mancur monas yang mwakili perasaanku saat itu, Hancur saat mengingatmu
dan ini akan menjadi hari terakhir Aku dan Anton pergi bersama karena Lusa dia
sudah melabuhkan hatinya kepada orang lain. Dalam hati aku berkata, “Terima kasih untuk hari ini, Seharian aku
menghabiskan waktu bersama mu, Ingin rasanya aku mengatakan kalau aku
sebenarnya sayang padamu, terima kasih Anton, Telah mengisi hari hariku”.
*****