Thursday, May 29, 2014

Tak ada judul



*Kesedihan hari ini,
Bisa saja jadi bahagia,
ESOK HARI...


Sepenggal lirik lagu, sebenarnya semua liriknya bagus, enak banget di dengarkan saat mau tidur dan pagi pagi. Rasanya tenang banget kalau denger lagu itu. Gimana ya, memang hidup sedang berat beratnya. Hehe...nulis dengan bahasa seperti ini, sepertinya bahasaku kok labil banget. Hari ini kacau banget. Hahaha....sok sok an banget bilang kacau. Emangnya aku ngapain tadi, ngobrak abrik kantor gitu ya. Nggak juga sih, kantornya siapa coba yang mau di obrak abrik, atau ngobrak abrik kandang ayam aja. Nggak ngerti deh sama watak orang. Paling benci kalau ada orang yang suka memutar balikkan Fakta, membingungkan orang lain apakah percaya si A atau si B. Yah,,namanya juga hidup, sebenarnya banyak cerita yang terpendam dalam hati, cieeeh bahasanya, gini banget deh. Tapi sayang banget nggak ada teman. Rasa rasanya kemarin punya teman banyak, ke sini, ke sana, makan bareng, main bareng. Tapi nggak tau mereka sekarang ke mana. Memang bener deh kata kata ini “saat kamu Sukses, teman teman tau siapa kamu, Saat kamu jatuh, akhirnya kamu tau siapa teman teman kamu”. Bener banget itu. Tapi kadang terasa nggak adil. Seperti yang ada di malam minggu miko by Raditya Dika, di episode episode terakhirnya, ada kata kata kalau nggak salah seperti ini, “ kadang kita tak perlu tau apakah orang lain butuh kita apa enggak, yang jelas kita ada untuk mereka”. Suka banget kata kata itu. Lama nggak ngeblog, koneksi internet lagi brengsek banget, nggak tau kenapa. Flexi memang aneh, seperti slogannya, Telkom flexi, bukan telepon biasa, Iya sih, nggak biasa banget. Luar biasa leletnya. Udah hatinya jengkel di tambah lagi koneksi internet yang super brengsek. Jadi cocok buat tes kesabaran. Tapi sayang banget, aku nggak pernah lolos dari tes itu, nggak tau kenapa. Susah kali ya. Tapi memang keren banget kalau ada orang lagi jengkel, kemudian koneksi juga bikin tambah jengkel, tapi tetep sabat. Wuih....salut banget sama orang itu. Sejauh ini belum nemuin yang kayak gitu, buktinya banyak juga kok, yang ngeluh di twitter atau social media lainnya, “koneksi lemot , nyebelin, bla...bla...bla...”. berarti banyak juga yang nggak lolos tes kesabaran donk ya. Hmm...sebenarnya aku bosan banget. Ada banyak alasan kenapa aku harus bosan. Kalau tau flexi lagi bengsek banget, ngapain tadi aku isi modem. Mendingan tadi cari wifi. Akhir akhir ini males banget ngaktifin layanan data di handphone, tapi memang pulsa juga mepet, jadi kadang males ngisi pulsa lagi, males ngisi apa bokek nggak bisa ngisi sih ya. Tapi memang beda tipis deh. Matiin semua interaksi di dunia maya jadi makin terisolasi, kenapa? Karena nggak benar benar bersosialisasi di dunia nyata. Hmm....walaupun Cuma memakai dunia maya sebagai asyik asyikan aja, tapi semua itu palsu. Seberti pernah baca di blog nya shitlicious.com yang judulnya pentingnya bersosialisasi. Di mana sekarang ini bisa di wakili oleh emoticon emoticon yang seolah olah hidup. Ya gitu deh pokoknya. Intinya aku lagi jengkel sama flexi, nggak tau service centre nya berapa. Dulu dulu nggak begini. Tiba tiba berubah. Kadang memang nyebelin kalau orang yang kita kenal lama tiba tiba berubah, yang dulu nggak lelet sekarang jadi lelet banget, yang di kenal baik tiba tiba berubah. Walaupun begitu, Itu wajar, That’s Life.

Tuesday, May 27, 2014

Jungkir Balik Kehidupan



            Ada sebuah perkataan atau kata kata mutiara yang bunyinya begini, “Masalah datang karena akan menguatkanmu”, kemudian ada lagi “Tuhan nggak akan ngasih cobaan di luar batas kemampuan manusia”. Pernah denger kata kata seperti itu nggak ? aku sering banget. Gimana ya, menurutku pribadi, masalah memang kadang bisa mendewasakan kita, dari kita yang cuek tentang kehidupan menjadi peduli dengan kehidupan, kita pun jadi bertanya tanya, “oh..jadi seperti ini ya”. Ternyata hidup memang nggak mudah, kita baik sama orang, belum tentu seseorang akan selamanya bak sama kita. Kadang apa yang kamu kenal hari ini, besok bisa berubah seperti orang yang bukan kamu kenal kemarin. Katanya begini, “Jika kita belum bisa memahami arti kehidupan, berati kita belum cukup dewasa”, gitu. Aku juga nggak ngerti, hanya sedikit sedikit paham. Tapi belum ngerti banget, soalnya masih permulaan dalam merasakan “Garam” kehidupan. *Lah...asin donk....hehe...nggak gitu juga kali.
            Nggak hanya orang yang kita kenal hari ini, teman yang sudah kita kenal lama bisa saja sekarang ini nggak mengenal kita, atau kita tidak bisa mengenali mereka lagi. Bukan karena kita yang berubah atau apa. Tetapi dia sendiri yang kalau zaman sekarang mungkin lebih pantas di sebut ”Move On”. Setauku Move On itu hanya di pakai buat orang pacaran yang udah cocok atau gimana, Ternyata nemuin juga dalam pertemanan. Tapi mungkin itu suatu perpindahan kali ya. Menurutku, pelajaran hidup yang aku ambil dari film nya @Radityadika yang judulnya Manusia setengah salmon, hidup memang ada masa perpindahan, misalnya saja banyak hal yang kita hadapi saat kita pindah rumah. Kadang memang kita belum bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar, misalnya kita belum terbiasa menggunakan barang barang yang ada di dalam rumah, saat kita mau mencuci piring, jika di rumah yang lama ada di sebelah kanan, maka kita akan mencarinya di sebelah kanan juga saat kita berada di rumah yang baru, tetapi di rumah yang baru belum tentu tempat untuk memcuci piring tersebut ada di sebelah kanan. Pelajaran ini sebenarnya cocok buat sepasang kekasih, mereka nggak akan mendapatkan hal yang sama dari pasangan yang  baru. Misalnya, saat bersama dengan kekasih yang dulu, kita mengenalnya sebagai seorang yang sabar, tapi saat dengan kekasih yang baru kita tak bisa menemukan sifat sabar di dirinya. Ini menunjukan bahwa, antara orang yang satu dan yang lain mempunyai perbedaan sifat dan ini nggak ada salahnya, jadi kita harus bisa beadaptasi dengan sesuatu yang baru. “Jika kita tidak bisa beradaptasi dengan rumah yang baru, kita nggak akan betah”. Ternyata ini juga ada hubungannya dengan hidup. Kadang orang yang sudah lama kita kenal lama kelamaan terlihat manjauh, dia tak seperti yang kita kenal dulu. Kita memang bebas untuk berteman dengan siapapun selagi kita cocok dengan orang tersebut. Tapi bukan berarti kita melupakan teman yang lama donk ya. Hal ini ada beberapa pengaruh juga, mereka yang membuatnya nyaman kadang mempunyai sesuatu yang membuat orang lain merasa kurang nyaman dengan kita, misalnya saja, kita menemukan teman baru yang lebih baik secara materi, lalu kita meninggalkan teman yang lama begitu saja. Hal semacam ini mungkin terjadi pada anak anak labil, karena masa masa tersebut, kita hanya akan memamerkan diri kita agar terlihat lebih menarik walaupun palsu. Hal semacam itu wajar karena kita masih ke kanak kanakan dan belum tau bagaimana sebenarnya makna dari hidup. Mungkin ada persahabatan yang benar benar murni sampai tua, seperti di film Adore ( Aperfect Mother ), persahabatan dua anak kecil sampai akhirnya mereka mempunyai cucu dari anak mereka masing masing. Hal seperti itu mungkin sudah langka. Kadang orang lebih memilih seseorang yang bisa menyenangkan mereka dari pada yang merepotkan. Ya memang benar sih. Tapi bukan seperti itu caranya. Bahkan zaman semakin berkembang, kita bisa berteman melalui social media di dunia maya. Tapi kita juga nggak gitu saja melupakan teman kita yang sebenarnya. Tapi walaupun begitu, sepertinya percuma saja. Aku pernah denger kata kata ini, “Social media itu medekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat”. Sepertinya itu betul.












Monday, May 12, 2014

#ApaHidupHarusPenuhDenganAturan???



Akhir akhir ini aku kok agak gimana gitu soal kata kata itu, rasanya pingin ngamuk ngamuk kalau dengar kayak gitu. Yah..kenapa ya, akunya yang lagi sensi atau gimana ini juga nggak tau. Gara gara orang yang suka ngatur aku, aku jadi muak banget sama aturan. Mbuh lah, entah mengapa. Mungkin aku nulis kayak gini, ada beberapa yang menilai aku ini egois atau berani melawan orang. Nggak gitu juga sih maksudnya, Cuma shating aja. Gimana kalau kalian juga di atur atur dalam kehidupan kalian, padahal kalian sudah tau kemana kaki anda harus melangkah. Kadang orang berpikir, kita nggak banyak omong, bukan berarti kita juga nggak ngerti apa yang seharusnya kita lakukan kan? Aku pribadi sih, orangnya nggak suka beratur, tapi bukan berarti aku ini orangnya bertindak semau gue gitu. Bukan gitu, jadi begini, memang bener juga, pernah baca suatu tulisan, entah siapa aku lupa, dia bilang gini, “kita dari kecil udah di atur, ini di atur, itu di atur, masa iya sih kita udah gede, udah ngerti apa yang seharusnya kita lakukan, tapi masih aja di atur”. Nah...aku jadi berpikir, kalau di pikir pikir bener juga sih. Kita dari masuk sekolah udah di atur, guru, bahkan sampai perguruan tinggipun juga di atur, harus ini lah, kalau nggak lulus  ini nggak bisa ikut wisuda, bla...bla...bla..heyyy STOP it !!! kalau di pikir pikir capek juga, udah lulus kuliah masih saja di atur, harus gini, eeh...nanti kamu kerja di sini, atau ikut itu aja, bla...bla...bla....hadeeeh. aku juga baru sadar kalau merasa di atur atur tuh, akhir akhir ini, apa lagi kadang sodara juga ikutan rempong. Sodara maksudnya sepupu gitu. Ibu aku aja nggak pernah ngatur ngatur, sekalinya ngatur juga aku bakalan nggak mau dong. Orang tua kadang juga merasa paling benar, tapi sebenarnya juga nggak gitu juga. Maaf lho, bukan nya aku ngajarin untuk nggak nurut sama orang tua, tapi kalau kalian udah lulus kuliah dan masih di “setir” sama orang tua, ya bagus itu. Tandanya kamu nurut sama orang tua. Tapi kalau nggak mau di “setir” bukan berarti nggak nurut sama orang tua lho ya. Kadang orang tua bersikeras nyuruh anaknya ini lah itu lah, kamu harus masuk ini, kamu harus masuk itu. Tapi ada juga orang tua yang ngasih kesempatan buat anaknya untuk memilih, sesuai keinginan anak itu. Tapi sepertinya sangat sedikit, kebanyakan sih, mereka merasa membesarkan jadi mengharuskan anaknya menuruti keinginannya tanpa memikirkan apakah anak itu benar benar menyukai atau karena takut sama orang tua??? Sekali lagi, maaf bukan saya mengajari kalian buat nggak nurut sama orang tua. Ini hanya sebagai renungan aja sih. Soalnya aku juga mengamati banyak kasus seperti itu, *cieeee sok jadi pengamat. Ya..alhamdulillah, ibukku nggak ngatur aku untuk ambil jurusan ini itu dan sebagainya pas mau masuk kuliah. Sebenarnya aku dulu di suruh masuk pendidikan, tapi aku nggak mau dan aku nolak, karena aku lebih suka sastra inggris. Tapi akhirnya juga di bolehin. Jadi gini ceritanya, ada anak yang terlalu nurut, orang tuanya nyuruh masuk polri, tapi anaknya lebih pingin kuliah, dan nggak di bolehin, jadi anak itu harus nurutin kemauan ortunya buat masuk polri. Daaan, apa yang terjadi pemirsaaah, ortunya udah ngeluarin jutaan duit buat bayar anaknya agar isa masuk polri dan akhirnya gagal karena anaknya kelebihan berat badan lah, matanya minuslah. Akhirnya anaknya harus buang buang wajtu selama 3 tahun untuk memutuskan dia mau kemana. Nah...singkat ceritanya sih begitu. Apa kalian paham?? Sepertinya tidak ya, aku juga nggak paham maksudnya apa. Intinya, sebaiknya orang tua jangan terlalu memaksa anak deh, kalau begitu caranya, sebenarnya malah membuat merek tertekan, karena dia tidak bisa berkembang sesuai apa yang mereka inginkan. Bayangkan saja, jika seorang anak mempunyai cita cita sebagai pemain bola, mungkin bagi sebagian orang berpikir bahwa ini nantinya nggak bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Tapi Tuhan kan nggak tidur, DIA nggak pilih pilih kalau bagi nagi rejeki, semua manusia pasti kebagian, karena DIA maha kaya. Kadang orang tua berpikir, bahwa apa yang di kehendaki anak belum tentu bisa mencukupi kebutuha keluarganya kelak, misalnya saja, si anak kepingin jadi penyanyi, ingin jadi penulis, menurut orang awam, pekerjaan semacam ini mungkin nggak tetap dan nggak bisa mencukupi kehidupannya kelak. Heeyyyy.....lihat, banyak anak band yang bisa menghidupi keluarganya kok, penulis juga bisa menjadi tulang punggung. Rejeki udah ada yang ngatur, jadi jangan khawatir. Biarkan anak berkembang sesuai yang meeka inginkan, asalkan itu merupakan tindakan yang positif, kenapa tidak. Lagian sekarang juga bukan zaman nya orang tua ngatur ngatur anak, anak anak sekarang kan lebih kreatif, mereka tau bakalan kemana. Sekian dulu deh, sharingnya, sekali lagi maaf kalau ada yang beranggapan kalau aku nyuruh nyuruh buat berani ma orang tua. Nggak ada maksud kayak gitu kok. Cuma sebagai bahan renungan aja.

Monday, May 5, 2014

#Hujan



Hujan
Percikanmu memaunkan irama yang indah
Jatuhmu selalu turun dengan sejuk
Entah itu gerimis
Entah itu lebat

Hujan
Kadang datangmu mengingatkan ia
Walau hanya seuntai senyumnya
Dia yang tak di takdirkan buat aku
Hanya sekilas lewat di depan mataku

Hujan
Entah di manapun ia berada
Aku tak ingin tau dia bersama siapa
Yang jelas, hati ini pernah di singgahi namanya
Walau itu hanya sekedar lewat
Atas hadirna dirimu
Aku ucapkan Terima kasih
Iya..
Terima kasih sudah datang , kemudian pergi lagi

























Apa yang kamu lakukan saat sedang bored ?




Kadang bete itu seperti rasa suka kepada seseorang. Kita nggak akan pernah tau kapan datangnya rasa itu. Tiba tiba bete aja. Sama halnya cinta, cinta memang tak tau kapan datangnya. Tiba tiba suka aja ma seseorang. Nggak ada alasan juga. Ya memang simple sih. Sama seperti kutipan yang ada dalam fimnya @radityadika, cinta brontosaurus, “sayang itu simple, hanya cukup aku sayang dia, nggak ada alasan”. Sama halnya bete. Nggak ada alasan, tau tau bete aja. Banyak hal yang di lakukan saat sedang bete. Tentunya tiap orang juga mempunyai cara sendiri dalam mengusir kebetean. Kalau aku sih lebih suka mantengin lepi, tentunya lepi yang nggak ada koneksi internet alias mantengin lepi aja, nggak ngerti mau ngapain. Misalnya saja nih,
·         Buka lepi, kemudian pantengin bentar. Pantenginnya bentar aja. Kalau emang modem lagi nggak ada isinya, nggak perlu tambah bete. Buka aja folder folder dalam lepi yang pernah kamu buat, misalnya aja, kamu buka folder foto, terus kamu inget inget deh jaman jaman jadulnya, foto foto pas pertaman kali masuk sekolah, bedain muka kamu yang dulu sama muka kamu yang sekarang. Ada perubahan nggak? Kalau nggak ada berarti hidup kamu flat flat aja. Atau kamu cari cari foto foto kamu barengan temen temen mu dulu. Ketika kalian masih alay. Pasti bakalan nggak bete deh.
·         Nonton film di lepi. Nggak mungkin kalau setiap lepi nggak ada folder film nya. Kecuali kamu kamu yang nggak suka film. Tapi jarang deh ya, anak anak sekarang nggak suka nonton film, walaupun itu sinetron alay. Kali aja para anak alay iseng iseng di warnet gitu nyari nyari sinetron alay.
·         Dengerin lagu. Ini nih yang paling manjur di lakuin kalo lagi bete. Dengerin lagu favorit gitu lah. Kalau nggak ada lagu baru ya dengerin lagu lama aja yang menurut kamu enak di denger. Ini juga berlaku saat nonton fulm loh. Kalau nggak ada fikm baru ya tonton aja film lama, lebih lebih kalau komedi, bakalan enteng rasanya nih otak.kalau aku lebih suka film warkop DKI. Film jadul banget itu, itu film taun 1986, aku aja lom lahir mpe aku segede gini nggak bosen bosen berulang kali nonton. Tapi sayang, Cuma beberapa orang yang suka film kayak gini, kebanyakan yang mempunyai selera humor tinggi, pasti ketagihan deh nonton tu film.
·         Yang terakhir adalah muter muter pakai motor. Ini paling enak kalau keliling keliling sawah gitu. Ya lumayan enteng lah pikiran. Kalau aku biasanya sambil moto gunung (sok sok an jadi potograper) trus di aplot ke IG.

Ya aku rasa itu sih yang bikin aku sedikit ngilangin bete. Inget lho, hanya sedikit. Tapi nggak papa deh. Dari pada nggak ilang sama sekali hayooo. Mungkin orang mempunyai cara yang beda beda buat ngilangin rasa bete. apapun boleh kamu lakukan asal bisa bantu kamu ngilangin bete.