Pernah denger kata kata begini,
“uang bukanlah segalanya”. Setuju nggak
kira kira?? Kalau aku pribadi sih, setuju nggak setuju. Ya memang sih, punya
uang banyak nggak ngejamin kalau hidupnya bahagia, tanpa uang juga nggak
ngejamin kita bahagia juga kan? Kebahagiaan tidak bisa di ukur dengan uang,
seperti kata Robert Nesta Marley, “ Money is numbers and numbers never end. If it takes money to be happy,
Your search for happiness will never end”. Tapi menurutku sih, tanpa uang
juga nggak bisa makan, apa kita akan bahagia kalau kita nggak makan. Naaah...piye
kui cah? Hihihii...tapi nggak gitu juga meaningnya, berdasarkan quota tersebut,
maksudnya mandi duit kali ya. Walaupun banyak uang banyak mobil tapi nggak
bahagia, apa lah gunanya, mendig hidup sederhana tapi bahagia. Tapi kadang ada
kejadian seperti ini, uang kadang bisa membeli seseorang, maksudnya begini, ada
segerombolan seorang teman, dan salah satunya merupakan orang terkaya, pokoknya
pinti rumahnya terbut dari lapisan uang. Kemudian dia merasa bisa mendapatkan
teman yang mereka inginkan yaitu dengan “membelinya”, ngajakin ke sana ke mari
membawa alamat. “eh...yuuk kita nonton yuuk, guwe yang bayarin deh”, “ tar
habis ini kita nyalon yuuk, guwe yang bayarin deh”, “eh...tar kita,
bla...bla...bla yuuk, guwe yang bayarin deh”. Tapi hal seperti pastilah nggak
bertahan lama, kalau memang bertahan lama ya bangkrut, eh..tapi nggak bangkrut
juga sih kalau yang nraktir nraktir kayak gitu punya ladang duit. Aaah...tapi
ya tetep aja, jenis orang yang mau temenan Cuma kalau ada duitnya dang mah,
kalau nggak ada embel embelnya duit lagi bakalan di tinggal. Yang tulus
berteman aja kadang kalah sama yang di kasih uwang. Ya..ya...ya...it’s mean
that everybody needs money. betul?? Tapi nggak mentang mentang yang berduit
ngejamin bikin bahagia lho. Ada yang banyak duit tapi ngerasa ada yang kurang,
yaitu kebahagiaan, ada juga yang hidup sederhana tapi ngerasa kaya raya, karena
mereka bahagia dengan hal hal yang sederhana.
No comments:
Post a Comment